TIPE TIPE KEPEMIMPINAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
1. Tipe Otoriter
Disebut juga tipe kepemimpinan
authoritarian. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota - anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan
memaksa kelompok. Batasan kekuasaan dari pemimpin otoriter hanya dibatasi oleh
undang - undang. Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan hanyalah
mengikuti dan menjalankan perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan
saran. Mereka harus patuh dan setia kepada pemimpin secara mutlak. Pemimpin
yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah. Setiap perbedaan
diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau
pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan.
Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan
kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Pengawasan bagi pemimpinyang
otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan
ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya. Mereka melaksanakan
inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang - orang yang dianggap tidak taat
kepada
pemimpin, kemudian orang - orang
tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang - orang yang
berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan
diberi penghargaan. Kekuasaan
berlebih ini dapat menimbulkan sikap men
yerah tanpa kritik dan kecenderungan
untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung. Selain
itu, dominasiyang berlebihan mudah menghidup
kan oposisi atau menimbulkan sifat
apatis.
Kelebihan
model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada
satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada
adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis, Ketepatan
serta ketegasan dalam pembuatan keputusan dan bertindak sehingga untuk sementara
mungkin produktivitas dapat naik, Keputusan dapat diambil secara cepat dan mudah dilakukan pengawasan
Kekurangan Suasana kaku, tegang, mencekam,
menakutkan sehingga dapat berakibat lebih lanjut timbulnya ketidak
puasan.Merusak moral, meniadakan inisiatif, menimbulkan permusuhan,
agresivitas, keluhan, absen, pindah, dan tidak puas, Pemimpin yang
otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah, setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan
sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah
atau instruksi yang telah diberikan inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga
tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya dan pengawasan bagi pemimpin yang otoriter
hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan
ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
2. Tipe Laissez-faire
dia membiarkan bawahannya berbuat
sekehendaknya. Pemimpin sama sekali tidak memberikan
control dan koreksi terhadap
pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan
sepenuhnya kepada bawahannya tanpa
petunjuk atausaran - saran dari pemimpin. Dengan
demikian mudah terjadi kekacauan -
kekacauan dan bentrokan - bentrokan. Tingkat keberhasilan
anggota dan kelompok semata - mata
disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa
anggota kelompok, dan bukan karena
pengaruhdari pemimpin. Struktur organisasinya tidak jelas
atau kabur, segala kegiatan dilakukan
tanpa rencanadan tanpa pengawasan dari pimpinan.
Kekurangan, Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan
koreksi terhadap pekerjaan bawahannya, Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya
kepada bawahannya tanpa petunjuk atau saran – saran dari pemimpin. Dengan
demikian mudah terjadi kekacauan – kekacauan dan bentrokan – bentrokan, Tingkat
keberhasilan anggota dan kelompok semata – mata disebabkan karena kesadaran dan
dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin.
Kelebihan, Keputusan
berdasarkan keputusan anggota, Tidak ada
dominasi dari pemimpin
3. Tipe Demokratis
Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota -
anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengan
anggota bukan sebagai majikan dengan
bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara -
saudaranya. Dalam tindakan dan usaha
– udahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan dan
kebutuhan kelompoknya, dan
mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.
Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau
menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran
- saran dari kelompoknya. Ia
mempunyai kepercayaan pula pada anggota - anggotanya bahwa
mereka mempunyai kesanggupan bekerja
dengan baik dan bertanggung jawab. Ia selalu berusaha
membangun semangat anggota kelompok
dalam menjalankan dan mengembangkan daya
kerjanya dengan cara memupuk rasa
kekeluargaan dan persatuan. Di samping itu, ia juga
memberi kesempatan kepada anggota
kelompoknya agar mempunyai kecakapan memimpin
dengan jalan mendelegasikan sebagian
kekuasaan dan tanggung jawabnya.
Kekurangan dari kepemimpinan demokratis
adalah, karena di sini seorang pemimpin memberikan kesempatan dan hak yang
seluas-luasnya kepada para stafnya, maka mereka memiliki banyak sekali
pendapat yang berbeda,sehingga pemimpin sulit menentukan pendapat yang
sesuai dengan anggota yang tidak menyetujui kesepakatan forum yang ada, maka
terkadang terjadi suatu konflik atau perdebatan antara anggota forum dengan
sehingga Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih
banyak serta sulitnya
pencapaian kesepakatan
Kelebihan gaya
kepemimpinan demokratis dapat menampung aspirasi dan keinginan bawahan sehingga
dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi pada umumnya dan pekerjaan
pada khususnya. Kelemahan gaya kepemimpinan yang demokratis cenderung
menghasilkan keputusan yang disukai daripada keputusan yang tepat
4. Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi
demokratis atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang bertipe
pseudo-demokratis hanya tampaknya saja
bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap
otokratis. Misalnya jika ia
mempunyai ide - ide, pikiran, atau konsepyang ingin diterapkan di
lembaga Pendidikannya, maka hal
tersebut akan dibicarakan dan dimusyawarahkan dengan
bawahannya, tetapi situasi diatur
dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya
bawahan didesak agar menerima ide
atau pikiran tersebut sebagai keputusan bersama. Pemimpin
ini menganut demokrasi semu dan
lebih mengarah kepada kegiatan pemimpinyang otoriter
dalam bentuk yang halus, samar -
samar, dan yang mungkin dilaksanakan tanpa disadari bahwa
tindakan itu bukan tindakan pimpinan
yang demokrati
Kelebihan Selalu mempuyai ide-ide atau pemikiran-pemikiran yang
baik dan selalu melalukan musyawarah terhadap bawahannya
Kekurangan, Struktur
organisasinya tidak jelas atau kabur dan bawahan selalu di desak agar menerima keputusan
tersebut sebagai keputusan bersama.
kak kalu tipe administratif gak ada ya
BalasHapus